TEKS NEGOSIASI
DAFTAR ISI
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Ciri-ciri
4. Langkah-langkah penulisan teks negosiasi
5. Struktur
6. Kaidah Kebahasaan
7. Contoh Teks
PENGERTIAN
Teks Negosiasi adalah
teks yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan yang berbeda. Dalam teks negosiasi berisi kalimat-kalimat
kesepakatan mengenai persoalan yang membutuhkan penyelesaian.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan
jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok
atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
Dalam kehidupan
sehari-sehari, proses negosiasi merupakan hal yang umum dilakukan. Bahkan,
setiap orang mungkin pernah melakukan kegiatan tawar menawar, terutama dalam
hal jual beli.
Kedua pihak yang
melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil
akhir dari negosiasi tersebut harus terdapat persetujuan dari semua pihak
dengan kesepakatan bersama.
Kapan harus bernegosiasi? Ibarat sebuah persahabatan, negosiasi memerlukan
trik dan strategi. Sifat manusia umumnya tidak mau kalah, tidak mau dipaksa dan
tidak mau ditindas. Oleh karena itu win-win solution adalah jalan dan pilihan
terbaik. Mengetahui cara bernegosiasi yang benar sangat menguntungkan posisi
kita dibidang sosial, lebih-lebih dibidang bisnis.
Lalu kapan
sebenarnya upaya negosiasi diperlukan? Upaya negosiasi diperlukan apabila : 1.
Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang
kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan
TUJUAN
Adapun tujuan
dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa di antaranya: (1) untuk mencapai
kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian, dan
persetujuan; (2) untuk mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah
yang dihadapi secara bersama; (3) untuk mencapai kondisi saling menguntungkan
dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).
CIRI-CIRI
Berikut ciri-ciri
dari teks negosiasi. (1) Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).
(2) Mengarah pada tujuan praktis. (3) Memprioritaskan kepentingan bersama. (4)
Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian. (5) Bersangkutan dengan suatu
rencana yang belum terjadi. (6) Selalu melibatkan dua belah pihak. (7)
Berkomunikasi secara langsung. (8) Teks negosiasi biasanya dalam bentuk dialog
dan atau diubah menjadi monolog.
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN TEKS NEGOSIASI
Agar anda dapat
membuat teks negosiasi dengan lebih mudah, maka salah satu metode yang digunakan
adalah dengan pendekatan langkah-langkah penyusunan teks negosiasi, sebagai
berikut.
Ø Menentukan tujuan
Ø Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
Ø Menentukan konflik
Ø Menentukan solusi dalam penawaran
Ø Menentukan model kesepakatan
STRUKTUR KOMPLEKS
Struktur teks
negosiasi dalam dialog negosiasi antara pihak satu dan pihak dua dalam mencapai
kesepakatan (bukan jual beli) terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan
penutup, sebagai berikut.
Ø Pembukaan, contohnya: Selamat pagi/siang/sore; saya
Paula.......
Ø Isi, contohnya: Karyawan telah bekerja keras demi
perusahaan,tetapi kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami
tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp.2.000.000.
paling tidak kami menerima upah sebesar Rp.3.000.000
Ø Penutup, Contohnya: Terimakasih Pak,selamat sore.
Sedangkan dalam
teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli di pasar mempunyai struktur
teks sebagai berikut:
Ø Orientasi: Kalimat pembuka, biasanya ucapan/kata
salam, sapa dan sebagainya. Fungsinya untuk memulai negosiasi.
Ø Permintaan: Suatu hal berupa barang atau jasa yang
ingin dibeli oleh pembeli.
Ø Pemenuhan: Kesanggupan hal berupa barang atau jasa
dari penjual yang diminta oleh pembeli.
Ø Penawaran: Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua
pihak saling tawar menawar.
Ø Persetujuan: Kesepakatan antara kedua belah pihak
terhadap negosiasi yang telah dilakukan.
Ø Pembelian: Keputusan konsumen jadi menyetujui
negosiasi itu atau tidak.
Ø Penutup: Kalimat penutup, biasanya ucapan salam atau
terima kasih.
Sedangkan dalam
teks dialog negosiasi antara pengusaha dan pihak bank, mempunyai struktur teks
berikut.
Ø Orientasi
Ø Pengajuan
Ø Penawaran
Ø Persetujuan
Ø Penutup
Jadi
kesimpulannya adalah, struktur teks negosiasi tidak ada yang baku, sangat
tergantung sekali apa yang dinegosiasikan.
Selama negosiasi
ada beberapa hal yang perlu dihindari sehingga dapat merugikan kedua belah
pihak. Untuk menghindari hal tersebut negosiasi perlu dilakukan dengan
cara-cara yang santun seperti berikut.
Ø Menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis.
Ø Mengakomodir butir-butir perbedaan diantara kedua
belah pihak.
Ø Mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan
yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak.
Ø Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab kedua belah
pihak.
Ø Memprioritaskan dan mengelompokan saran atau
pendapat kedua belah pihak.
KAIDAH KEBAHASAAN
§ Menggunakan bahasa yang santun.
§ Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk
atau menarik perhatian). Contoh: dalam kalimat “Bagus itu, Mam. Cocok untuk
dipakai sendiri atau untuk suvenir.” Adapun ciri-ciri dari kalimat persuasif
sebagai berikut.
1)
Kalimat
persuasif merupakan kalimat yang bersifat ajakan.
2)
Kelimat
persuasif memiliki fungsi lain sebagai kalimat perintah, sehingga dalam
penulisannya anda harus menggunakan tanda seru.
3)
Kalimat persuasi
lebih sering digunakan dalam bahasa promosi, iklan, slogan, himbauan dan juga
kalimat ajakan lainnya.
4)
Kalimat
persuasif sudah pasti menggunakan kata – kata persuasi, beberapa diantaranya
adalah : ayo, marilah, dan kata persuasif lainnya.
5)
Kalimat
persuasif harus ditulis dengan bahasa yang menarik, bahkan dalam penyampaiannya
harus menggunakan rima kalimat sehingga orang – orang yang membacanya akan
dengan mudah mengingatnya.
§ Berisi pasangan tuturan.
§ Kalimat deklaratif yang berfungsi untuk memberikan
informasi dan atau berita tentang sesuatu
§ Menggunakan konjungsi: kalau begitu, meskipun, dan
walaupun.
§ Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua
belah pihak.
§ Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
§ Menggunakan pronomina, bisa menggantikan nomina atau
frasa nomina. Contoh: saya, kami, dan anda.
§ Tidak berargumen dalam satu waktu.
§ Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
§ Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa
ya/tidak).
§ Jangan menyela argumen.
CONTOH TEKS
Anak: "Pak,
setelah lulus nanti saya ingin sekolah di SMA."
Bapak:
"Kenapa di SMA, Nak? Padahal, bapak ingin kamu sekolah di SMK."
Anak:
"Alasannya apa Pak, kenapa bapak ingin supaya saya melanjutkan di SMK?"
Ayah:
"Begini Nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung masuk di dunia
kerja."
Anak: "Jadi
gampang dapat kerja ya Pak? Kalau gitu iya deh saya setuju."
Ayah:
"Baguslah kalau kamu setuju, nanti kita pilih bareng SMK yang bagus."
Anak :
"Siap Pak"